Ingin Nikah Muda??? Pikirkan Hal Berikut...

" Kenapa sih pengen cepet-cepet nikah? Bikin gak bebas! Gak bisa menikmati masa muda! "


Jujur sih, dulu saya juga punya pemikiran demikian. Malah dari semasa pacaran, saya sudah wanti-wanti sama pacar saya (padahal dia belum tentu jodoh saya) untuk tidak buru-buru mengajak nikah. Yah, minimal umur 26 tahun lah. Baru saya siap menikah...

And finally.... Kenyataannya berubah.. Xixixi. Seperti menjilat ludah sendiri, kami menikah saat umur saya menginjak 20th dan suami 21th. Setelah melalui masa pacaran yang cukup lama yakni 4th, kami pun berencana untuk tidak main-main. Tentunya setelah melalui banyak pertimbangan, dan yang paling penting adalah kami sudah sangat cocok satu sama lain sehingga tidak ingin terpisahkan. (Cieee)

Bukan tanpa halangan untuk bisa mewujudkan keinginan menikah diusia muda, walaupun di kampung tempat kami tinggal tidak mempermasalahkan usia seseorang untuk dikatakan siap menikah. Yang belum punya KTP saja sudah ada yang berkeluarga dan memiliki anak. Yaa memang, yang jadi perbincangan adalah sukses tidaknya mereka dalam berumah tangga. 

Yang dikatakan sukses adalah tingkat kemapanan mereka. Kalau setelah menikah langsung punya rumah, mobil, dan seperangkat perhiasan komplit (?) barulah orang sekampung termehek-mehek...

Lain cerita dengan yang biasa-biasa saja, rumah masih nebeng di Pondok Mertua Indah, kendaraan cuma motor bebek, jangankan perhiasan, buat makan aja masih dibantu-bantu mertua... Jangan harap dapat pujian dari tetangga, yang ada malah bisik-bisik bikin bising telinga...

Sooo, biar nikah muda nggak nakutin amat, jangan lupa pertimbangkan hal-hal berikut ya bro and sis :

1. Hemat Budget Resepsi



Sebagian banyak pasangan yg akan menikah tentu sangat mendambakan resepsi meriah nan mewah. Apalagi dijaman kekinian, resepsi mewah menjadi ajang gengsi tersendiri. Tapi buat kalian yang ingin menikah muda, pikir-pikir lagi deh buat ngeluarin biaya ratusan juta cuma buat resepsi sehari. Emang sih, menikah itu moment sekali seumur hidup (kalau bisa) tapi apa salahnya kalo lebih menghemat budget, lebih baik pesta sederhana tapi kalian masih punya tabungan untuk hidup kedepannya (ini penting). So, rincikan setiap biaya yang akan dikeluarkan dari mulai sewa W.O, gaun, catering, dll. Cari yang terbaik itu harus, jangan sampai gara-gara kalian salah pilih W.O acara jadi semrawut, catering juga harus jadi prioritas, nggak mau kan tamu pulang dengan kecewa karena nggak kebagian sate misalnya? Hehe, cari yang terbaik dan minimalkan budget!


2. Tentukan Tempat Tinggal


Ini poin yang tak kalah penting setelah kalian sah menjadi suami istri. Menentukan tempat tinggal harus melalui kesepakatan bersama agar tidak saling menyalahkan jika tiba-tiba nanti kalian mendapat masalah. 
Tinggal bersama orang tua atau mertua tidak selamanya indah jika kita sudah berkeluarga. Tapi bukan berarti tidak menyenangkan juga, intinya kamu harus mengasah mental agar siap berbagi atap dengan mereka.
Dalam hal ini, mengontrak sebuah rumah bisa jadi alternatif yang lebih baik. Syukur-syukur kalo kalian bisa langsung beli rumah sendiri setelah menikah, tentunya itu mimpi indah semua orang (termasuk saya). Sebagai pengantin baru, kamu akan butuh lebih banyak privasi -untuk saling memahami satu sama lain-  yang tidak bisa dicampuri siapapun termasuk orangtua kalian. Hidup berdua sebagai pengantin baru akan mengajarkan kalian untuk mandiri, mengurus hal sepele sampai hal yang rumit sekalipun tentu lebih enak jika dihadapi berdua tanpa campur tangan orangtua.

3. Belajar Masak Sendiri



Penting sekali untuk dipahami bahwa tak semua makanan diluar itu sehat. Belajarlah untuk memasak makananmu sendiri dirumah. Selain lebih irit tentunya lebih higienis dan menyehatkan. Sesekali bolehlah makan diluar, setiap weekend misalnya. 
Belajar masak nggak susah-susah amat kok! Ditambah dengan kecanggihan teknologi sekarang, kamu bisa leluasa tanya Chef Google mengenai resep-resep masakan yang ingin kamu coba. Jangan lupa suruh suamimu berkomentar terhadap masakanmu. Gagal? Jangan takut untuk terus mencoba. Bisa karena terbiasa.

4. Momongan



Tidak banyak pasangan muda yang memutuskan langsung memiliki anak setelah menikah. Kebanyakan dari mereka cenderung menunda punya momongan sampai batas waktu yang diinginkan, dengan alasan belum siap mental, ingin lebih leluasa menikmati masa-masa sebagai pengantin baru, dsb. Sebenarnya hal itu sah-sah saja untuk dilakukan, tapi memiliki anak di usia pernikahan yang baru seumur jagung juga tidak buruk kok guys... Selain untuk menambah ceria suasana rumah, dengan hadirnya anak juga bisa membuat kalian lebih berkomitmen satu sama lain. Diskusikan dengan pasanganmu mengenai jumlah anak yang ingin kalian miliki, jangan lupa ajak si dia untuk berbagi tugas mengasuh dan mendidik si kecil.

5. Tabungan Masa Depan



Sebagai pasangan muda tentu masing-masing dari kalian masih memiliki ego yang tinggi. Suami pengen beli gadget baru, sementara istri pengen tas branded yang lagi diskon? Mana yang harus didahulukan? Hmmm.... Jangan sampai berantem gara-gara hal sepele ya. Selama gadget lama masih bisa dipakai dan nggak ketinggalan jaman, apa salahnya menunda keinginan memiliki gadget baru? 
Tas branded diskon? Tenaaangg... Suatu saat pasti bakal ada diskonan lagi kok..
Bijaklah dalam membelanjakan uangmu, bedakan mana kebutuhan dan mana keinginan. Mulailah menabung untuk masa depan, apalagi untuk kalian yang belum punya rumah sendiri, ingat budget untuk membeli rumah itu tidak sedikit. Belum biaya sekolah anak, biaya berobat saat sakit, dll.. So, keep saving!

Itulah beberapa hal yang harus kalian perhatikan sebelum memutuskan nikah muda. Yakinlah, nggak terlalu sulit kok. Yang penting niatkan untuk beribadah dan semuanya akan baik-baik saja...

Yang belum punya calon, jangan baper yaa... 😛

ilustrasi by google.com


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Kelly Lemon Soap

Perjalanan Khitan Azka (Dengan Metode Sunat Klamp)

Review Kelly Pearl Cream

Review Jafra Gentle Exfoliating Scrub