Fenomena Pelakor

P E L A K O R.

Istilah yang belakangan sangat populer di masyarakat. Kata pelakor sendiri diartikan sebagai 'perebut laki orang' dan disematkan pada perempuan-perempuan yang suka menggoda atau bahkan memiliki hubungan spesial dengan suami orang.

Semakin hari istilah pelakor makin terkenal menyusul banyaknya kasus penggerebekan yang menjadi viral. Kemudahan teknologi membuat berita semacam ini sangat mudah menjadi konsumsi publik. Sekali upload bisa melahirkan ribuan likes dan komentar bahkan semakin viral dengan banyaknya netizen yang membagikan postingan.




Lalu, mengapa ada pelakor?

Hmmmm, hubungan terlarang antara seorang wanita dengan pria beristri bisa disebabkan oleh banyak hal (dan tentunya hanya mereka yang tahu alasannya).

Beberapa faktor yang biasanya mendasari perselingkuhan diantaranya ;

1. Iman yang mudah goyah. Ini benar-benar menjadi poin utama. Seseorang yang memiliki keimanan kuat, sehebat apapun godaan dari luar maka ia akan bisa melewatinya.

2. Rumah tangga yang tidak harmonis, ini seringkali menjadi alasan para suami merasa harus mencari 'selingan' diluar sana. Padahal ketidak harmonisan suami istri banyak memicu pertengkaran dan kesalahpahaman.

3. Melihat banyak kekurangan dalam diri pasangan. Betapa banyak pasangan suami istri yang tidak memahami bahwa pernikahan bukanlah mencari kesempurnaan, melainkan saling melengkapi satu sama lain.

4. Terlalu membuka diri. Beberapa orang bisa jadi cepat akrab dengan seseorang yang baru dikenalnya. Berawal dari bertukar nomor ponsel, sering menelpon, chatting, lalu mulai curhat perihal rumah tangga dan akhirnya saling merasa cocok hingga dengan mudah membuka jalan perselingkuhan.

Jangan berikan tempat untuk pelakor !

Lalu, adakah tips khusus agar tidak tergoda pelakor ? Jawabannya tentu ada ! Berikut diantaranya ;

1. Selalu pertebal keimanan.
Rumah tangga adalah ibadah seumur hidup. Ibadah yang apa saja bisa menjadi pahala, walau hanya menyajikan segelas air putih ketika suami pulang bekerja. Dalam hal ini suami istri harus bersinergi. Jalan-jalan ke tempat hiburannya dikurangi, bisa diganti dengan datang ke acara kajian misalnya. Banyak ilmu-ilmu agama yang membahas tentang rumah tangga, setelah belajar bisa langsung diamalkan.

2. Batasi pergaulan.
Carilah teman duduk yang baik, yang mengarahkan pada hal-hal positif. Batasi sosmed agar tidak sembarang orang bisa dengan mudah berhubungan dengan kita.

3. Tundukkan pandangan.
Ini yang tak kalah penting. Tak perlu habiskan waktu Anda untuk memperhatikan kerikil di jalanan, jika di rumah saja sudah hadir sebongkah berlian 😁. Ini serius, terutama bagi para suami yang saat bekerja terbiasa bertemu banyak wanita baik itu teman kantor atau yang lainnya. Anda harus waspada, karena ungkapan 'dari mata turun ke hati' itu benar adanya.

4. Jadikan istrimu sebagai 'satu-satunya'.
Jika terjadi kesalahpahaman jangan buru-buru menganggap 'sudah tidak cocok'. Komunikasikan sekecil apapun masalah yang ada dalam rumah tangga. Bicarakan dengan pasangan, jangan mencari teman curhat ke lain tempat apalagi teman wanita. BIG NO !
Sekian unek-unek yang bisa saya luapkan malam ini. Kalo bicara soal pelakor, bawaannya pengen 'ngegas' terus 😂



Bogor, ketika udara mendadak dingin.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Kelly Lemon Soap

Perjalanan Khitan Azka (Dengan Metode Sunat Klamp)

Review Kelly Pearl Cream

Review Jafra Gentle Exfoliating Scrub

Ingin Nikah Muda??? Pikirkan Hal Berikut...