Perjalanan Khitan Azka (Dengan Metode Sunat Klamp)

Sesuai rencana awal, tanggal 3 Juli anak kami Azka dikhitan disebuah klinik khitan yang berada di Bogor. Walaupun sudah direncanakan jauh-jauh hari, kami sempat bimbang memilih mengkhitan Azka di perantauan atau di kampung halaman seperti yang diharapkan nenek dan kakeknya. Tapi setelah mendapatkan alamat sebuah klinik yang katanya bagus dan recommended, akhirnya kami memutuskan untuk melangsungkan sunatan di Bogor saja....  Baca:Cerita Pra-Khitan Azka

Rumah Khitanan Kebon Pedes
doc astrianpandini

Rumah Khitanan Kebon Pedes yang beralamat di Jl. Kebon Pedes No. 42 Kota Bogor ini merupakan sebuah klinik yang melayani khitanan bayi, anak-anak maupun dewasa dengan metode Tara Klamp.  Awalnya saya belum begitu paham dengan metode ini karena jujur saja masih sangat asing ditelinga. Sebelum datang ke klinik untuk mendaftar, terlebih dahulu saya browsing untuk mencari tahu seperti apa metode yang katanya modern ini. Ternyata banyak juga review memuaskan dari para blogger yang anaknya dikhitan ditempat tersebut. Tidak hanya mengandalkan browsing juga sih, yang paling membuat penasaran adalah testimoni dari para tetangga yang mengaku puas dengan hasilnya.

Pendaftaran Khitan

Kamis 22 Juni 2017 sekitar seminggu lebih sebelum hari khitanan, kami mendaftarkan Azka untuk disunat pada tanggal 3 Juli 2017. Kedatangan kami pada hari itu sangat tepat sekali karena hari Sabtu klinik sudah tidak dapat menerima pendaftaran menjelang libur Idul Fitri dan akan buka kembali pada tanggal 1 Juli.

petugas klinik
doc astrianpandini


Saat tiba disana kami disambut dengan hangat oleh petugas di bagian pendaftaran lalu kami mengisi formulir dan membayar biaya sebesar Rp. 25.000. Setelah itu petugas menjelaskan dengan rinci tentang metode Tara Klamp yang digunakan, bertanya apakah anak alergi obat tertentu, dan memberitahukan bahwa kami harus tiba di klinik pukul 06.30 pagi. Anak yang akan disunat harus sarapan dan mandi terlebih dahulu, memakai celana dalam yang biasa dipakai, serta membawa teh manis hangat untuk minum.


tanda bukti pendaftaran
doc astrianpandini

Sementara itu untuk tarif khitan bagi anak usia 0-14 tahun adalah sebesar Rp. 750.000 dan untuk pasien diatas 14 tahun  atau dewasa sebesar Rp. 1.000.000 dan dibayar setelah proses khitan selesai. Biaya tersebut sudah termasuk obat, biaya kontrol serta pelepasan alat klamp satu minggu setelah khitan.

Oh ya, perlu diketahui juga bahwa anak yang pada hari dikhitan ternyata sakit, demam atau flu batuk maka jadwal khitan harus diundur sampai anak benar-benar sembuh. Selain itu anak dengan kelainan seperti posisi lubang pipis yang berada dibawah, akan dirujuk ke rumah sakit untuk ditangani lebih lanjut.


Apa itu Sunat Klamp?

Pertama mendengar tentang klamp dan berdasarkan cerita para tetangga, yang terbayang di fikiran saya adalah si 'titit' anak dijepit oleh alat seperti penjepit tali pusar pada bayi dan ternyata bentuknya sangat jauh berbeda dengan alat klamp sunatan yang terdapat tabung kecil didalamnya. Alat klamp ini digunakan hanya sekali pakai sehingga sudah pasti steril dan higienis.

alat sunat klamp

Saat masuk ke ruangan, Azka langsung dibaringkan diatas kasur yang diatasnya terdapat lampu operasi. Melihatnya kok malah saya yang ngeri yah... Hehehe... Tapi Azka kelihatan cuek, karena saya bilang padanya kalau ini cuma seperti diperiksa di Bidan saja. Ruangan juga di desain tidak terlalu menyeramkan, ada Led Tv yang menayangkan  film kartun dan poster besar bergambar Naruto sehingga perhatian anak sedikit teralihkan. Untuk anggota keluarga yang boleh masuk, petugas membatasi hanya 4 orang saja yang boleh mendampingi sekaligus mendokumentasikan jika perlu. Sayangnya, nenek dan om-nya Azka tidak mau ikut dengan alasan 'nggak tega' hehehe... Alhasil hanya saya dan Ayahnya yang mendampingi...

Setelah anak dibaringkan lalu 2 orang petugas mulai bekerja. Yang satu menyiapkan alat medis, yang lainnya bersiap menyuntikkan bius. Anak akan disuntik sebanyak 2 kali yaitu dipangkal penis bagian atas dan bagian bawah.

Saat bius mulai bekerja, Azka sudah mulai panik karena kemudian muncul dokternya, jadi 3 orang yang menangani. Tapi si dokter dan petugas terus berbicara untuk mengalihkan perhatian Azka, karena kebetulan kami berkomunikasi dengan Bahasa Sunda, petugas dan Dokter pun ikut-ikutan berbahasa Sunda 😁😁😁

Setelah itu saya melihat dokter mengukur diameter penis si anak, untuk menentukan ukuran klamp yang akan digunakan.

Singkat cerita (karena prosesnya memang singkat dan saya tidak berani melihat, hehe) sunatan pun selesai dan benar-benar tanpa dijahit... Petugas meneteskan betadine diatas lingkaran alat klamp dan tarraaaaa.... Azka sudah bisa berdiri dan dipakaikan celana oleh petugasnya 😆

Perawat sedang memakaikan celana Azka

Perawatan setelah dikhitan

Setelah sampai dirumah, Azka tetap memakai celana seperti biasa. Dokter menganjurkan agar sesampainya dirumah anak langsung diberikan obat  supaya nanti ketika efek biusnya mulai hilang si anak tidak terlalu merasa kesakitan. Obat yang kami terima sebanyak 3 botol yang masing-masing diminum 3 x 1 1/2 sendok takar.

Selain itu, anak dianjurkan untuk beristirahat selama 1 hari  dan untuk 3 hari pertama anak tidak boleh dimandikan terlebih dahulu.

Untuk proses perawatan pasca khitan metode klamp ini terbilang cukup mudah. Setiap hari sedikitnya 2-3 kali harus diteteskan betadine di daerah luka bekas khitan / sekitar lingkaran cincin luar setelah anak buang air kecil atau buang air besar.


Pelepasan klamp

Lima hari setelah khitan, yaitu hari Sabtu 8 Juli Azka kembali ke klinik untuk pelepasan alat klamp. Setelah namanya dipanggil Azka kembali ke ruangan yang sama ketika disunat dan disuntik bius sebanyak 1 kali dipangkal penis bagian atas. Lalu dokter mulai bekerja melepas alat klamp lalu meneteskan betadine disekitar luka bekas khitan.

Setelah alat dilepas, luka bekas khitan akan berbentuk seperti cincin melingkar berwarna kehitaman yang merupakan jaringan mati. Jaringan ini akan mengelupas sendiri dalam beberapa hari. Pada beberapa anak kadang dapat timbul pembengkakan tetapi ini adalah hal biasa selama tidak ada infeksi.


Nah, perkembangan Azka sendiri setelah pelepasan klamp dia agak lebih hati-hati saat duduk, berdiri dan berjalan. Bahkan saat berjalan jadi sedikit mengangkang, saat ditanya "Sakit De?" dia menjawab "Enggak.." 😆 Mungkin dia agak sedikit was-was jika itunya bergesekan dengan celana karena tabung  klampnya sudah dilepas 😃

Keesokan harinya, Azka sudah mulai bermain dihalaman depan bersama Ayahnya. Hal yang paling mengaharukan adalah dari mulai pelaksanaan khitan sampai pelepasan klamp tidak pernah nangis sekalipun, rewelnya kalau digodain sama Ayahnya atau koneksi ke Youtube terputus... Hahaha...

Intinya adalah benar-benar diluar dugaan Azka bisa so strong and stay cool ditengah kepanikan kami sebagai orangtuanya...

Yeah, its amaze us and we proud of you, Son 😍😍😍












Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Kelly Lemon Soap

Review Kelly Pearl Cream

Review Jafra Gentle Exfoliating Scrub

Ingin Nikah Muda??? Pikirkan Hal Berikut...